Kamis, 22 September 2011

Meningkatnya tindak pencurian


Akhir-akhir ini angka kriminalitas semakin meningkat saja, hingga membuat masyarakat resah dibuatnya. Seiring dengan semakin sulitnya ekonomi karena krisis keuangan global yang mengakibatkan banyak perusahaan gulung tikar dan mem-PHK karyawannya, membuat pertumbuhan ekonomi terhambat bahkan di negara-negara maju sekali pun. Tingkat perekonomian masyarakat semakin mengkhawatirkan. Pekerjaan sangat sulit didapat hingga banyak pengangguran dan kejahatan dimana-mana. Ini dapat dilihat dari banyaknya aksi pencurian, perampokan, penculikan, dan pembunuhan diberbagai tempat baik yang diekspos media maupun tidak.

Berbagai trik juga dilakukan mulai dari hipnotis, menggunakan obat bius bahkan bergerombol dengan menggunakan senjata api yang membuat korbannya tidak berkutik. Biasanya pelaku pencurian mengincar barang-barang bergerak seperti uang, telepon genggam, motor, mobil, laptop, perhiasan dan lain-lain, dengan hasil rampokan yang tidak tanggung jumlahnya. Tapi sekarang ini bukan barang berharga saja yang menjadi incaran pelaku, namun barang-barang yang sangat murah atau tidak berharga tinggi juga, seperti kasus pencurian yang pernah terjadi di toko-toko atau pun di minimarket-minimarket. Namun karena tingkat ekonomi masyarakat rendah, ini menyebabkan barang tidak berharga pun ikut jadi sasaran tindak pencurian.

Pencurian kini sudah tidak mengenal waktu dan tempat lagi, juga tidak terfokus pada malam hari saja, tetapi justru dilakukan di siang hari di tempat-tempat keramaian seperti bank, toko-toko (terutama toko emas), pegadaian, swalayan dan sebagainya. Ini menunjukkan betapa kreatifnya mereka dalam melakukan kejahatan tapi tidak demikian dalam melakukan pekerjaan yang halal. Seharusnya pemerintah bisa melihat setiap celah dari permasalahan yang ada di negara ini, terutama masalah maraknya kasus kejahatan pencurian ini.

Lalu mengapa mereka mencuri? Apa faktor penyebab maraknya tindak pencurian akhir-akhir ini? Banyak, diantaranya yaitu:

  1. Faktor ekonomi
Faktor inilah yang paling sering disebut sebagai faktor timbulnya tindak pencurian. Faktor ini meliputi kondisi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Keadaan ekonomi sekarang membuat orang semakin frustasi akan persaingan dan di tambah lagi dengan meningkatnya biaya hidup sehari-hari. Banyak pengangguran merupaan akar dari pencurian dan perampokan, inilah yang harus kita waspadai. Uang memang bukan segalanya tapi uang dapat mendatangkan segalanya termasuk pencurian, perampokan, bahkan pembunuhan.

  1. Perut kosong
Perut kosong juga merupakan penyebab kejahatan, hal ini berkaitan dengan faktor ekonomi (kantong kering) alias tidak punya uang. Ketika seseorang perutnya kosong maka naluri untuk mengisi perut  ada atau timbul. Karena perut merupakan salah satu sumber nafsu. Ketika naluri ini muncul namun tidak dibarengi dengan adanya uang untuk membeli makan, maka potensi kejahatan muncul.

  1. Dampak urbanisasi
Yaitu derasnya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota yang membuat persaingan hidup semakin ketat sehingga apapun dilakukan untuk bertahan hidup. Bisa kita lihat pencurian besar terjadi di perkotaan bukan di pedesaan atau di perkampungan. Faktor urbanisasi ini juga berhubungan dengan faktor ekonomi, karena faktor ekonomilah yang membuat orang melakukan urbanisasi.

  1. Pengaruh teknologi
Pesatnya pertumbuhan teknologi serta berbagai produk elektronik canggih membuat orang menginginkan segala sesuatu secara instant meskipun dengan cara yang tidak benar. Kita dibuat untuk “butuh” terhadap berbagai macam teknologi terbaru. Misalnya telepon genggan harganyanya dibuat murah dan proses pembayaranya pun dibuat mudah ada yang bisa di cicil supaya kalangan menengah ke bawah dapat membelinya. Maka tidak heran jika kita sering melihat tukang becak, tukang ojek, kuli bangunan dan lain –lain, bahkan anak kecil pun sekarang sudah kenal dengan teknologi.

  1. Kosong iman
Inilah faktor yang harus lebih kita waspadai. Iman merupakan pikik segala permasalahan atau penyebab kejahatan. Ketika seseorang kantong dan perutnya kosong tetapi imannya terisi, maka hasrat untuk berbuat kejaharan (mencuri) tidak ada. Namun sebaliknya walaupun kita punya banyak harta atau uang tetapi iman kita kosong, maka semuanya akan dilanggar. Contoh para pemimpin kita yang sedang duduk manis di kursi DPR banyak terlibat kasus, mulai dari korupsi, pelecehan seksual dan sebagainya.
Saya kira penyebabnya hanyalah kosongnya iman mereka. Berarti ini berkaitan dengan masalah pendidikan (terutama pendidikan keagamaannya yang kurang atau bisa jadi pemeritah segaja mengurangi jam belajarnya). Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas pendidikan sekarang kurang namun biayanya semakin tahun semakin mahal.

  1. Hukuman ringan
Orang tidak takut melakukan tindak pencurian karena ia tau hukuman dari perbuatannya itu akan ringan. Maka dari itu tidak heran jika angka pencurian terus meningkat. Berbeda dengan zaman dulu, hukuman yang dilakukan seperti penggal kepala, penyiksaan, pemotongan salah satu anggota badan dilakukan di depan umum untuk menakut-nakuti masyarakat.

Di Indonesia sendiri juga pernah dikenal dengan sistem penghukuman yang kejam seperti hukuman mati (dibunuh) bagi istri yang melakukan perzinahan, hukuman potongan tangan bagi orang yang mencuri, hukuman dengan menumbuk kepala dengan alu lesung bagi seorang pembunuh. Namun akhirnya penghukuman seperti ini di hapuskan karena dianggap melanggar hak asasi manusia.
           
Sebaiknya kita kembali pada semboyan lama ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’, inilah yang sering kita lupakan. Karena sejarah telah membuktikan bahwa seberapa berat pun hukuman yang dijatuhkan, tetap saja kejahatan semakin merajalela di mana-mana karena tidak membuat jera para pelakunya.

Sudah saatnya pemerintah memberi perhatian tidak hanya pada penjatuhan hukuman, tetapi juga terhadap usaha pencegahan tindakan pencurian melalui peningkatan lapangan pakerjaan, pengawasan oleh kepolisian, pengawasan ketat terhadap peredaran senjata api dan lain-lain.

Masyarakat juga harus berpartisipasi dan selalu waspada akan kejahatan pencurian  yang tiba-tiba muncul dengan cara: memasang kamera CCTV, jangan terlalu memamerkan harta kekayaan kepada orang lain, hindari membawa uang tunai dalam jumlah besar, pastikan rumah terkunci dengan baik, titipkan kunci pada orang yang bisa dipercaya, bisa juga dengan cara belajar ilmu beladiri sebagai antisipasi, jangan pernah taruh tas di belakang anda, tetapi peganglah erat-erat tas anda di depan tubuh anda, membawa cairan cabai atau sesuatu yang pedas yang sudah anda siapkan dari rumah supaya jika terjadi kejahatan anda dapat menyeprotkan cairan itu ke wajah pelaku kemudian berteriak sekeras-kerasnya agar orang-orang disekitar anda dapat mengejar atau menangkap si pelaku untuk di bawa  kepihak berwajib, atau jika sudah terlambat mencegah terjadinya pencurian lebih baik menyerahkan harta anda dari pada harus kehilangan nyawa.





prilianasaputri/bkia

Selasa, 20 September 2011

my first blog

 i did it.. alhamdulillah

baru buat blog baru euy...!!!

saya pikir membuat blog itu susah, ternyata setelah dijalankan seperti yang dosen bilang, gampang kalo mau usaha..


ini hanya coretan pertama diblog sy